SEOUL, Korea Selatan (AP) – Korea Utara meluncurkan beberapa rudal jelajah ke arah laut pada Rabu, kata militer Korea Selatan, tiga hari setelah Korea Utara melakukan apa yang disebut simulasi serangan nuklir di Korea Selatan.
Peluncuran tersebut merupakan putaran keempat uji senjata Korea Utara sejak militer AS dan Korea Selatan pekan lalu memulai latihan militer skala besar yang dipandang Korea Utara sebagai latihan invasi.
Latihan militer AS-Korea Selatan selama 11 hari akan berakhir pada Kamis. Tetapi Korea Utara diperkirakan akan melanjutkan kegiatan pengujiannya karena Amerika Serikat dilaporkan berencana mengirim kapal induk dalam beberapa hari mendatang untuk putaran latihan bersama dengan Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi “beberapa” peluncuran rudal jelajah yang dilakukan dari kota pesisir timur laut Hamhung di Korea Utara. Dikatakan rudal terbang ke perairan timur Korea Utara dan otoritas intelijen Korea Selatan dan AS sedang menganalisis rincian lebih lanjut.
Kepala Staf Gabungan mengatakan militer Korea Selatan akan mempertahankan kesiapan yang kuat dan berhasil menyelesaikan sisa latihan dengan Amerika Serikat.
Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara meluncurkan rudal balistik tetapi tidak melarang uji coba rudal jelajahnya. Tetapi para ahli mengatakan rudal jelajah yang dikembangkan oleh Korea Utara juga menimbulkan ancaman serius bagi tetangganya, karena dirancang untuk terbang di ketinggian yang lebih rendah untuk menghindari deteksi radar. Korea Utara menggambarkan rudal jelajah yang baru-baru ini diuji sebagai “strategis”, mengomunikasikan niat untuk mempersenjatai mereka dengan senjata nuklir.
Menjelang tahun rekor dalam aktivitas pengujian, Korut telah memperpanjang aksi provokatifnya dalam demonstrasi senjata pada tahun 2023, meluncurkan sekitar 20 rudal dalam 10 acara terpisah. Senjata yang diuji termasuk rudal balistik berkemampuan nuklir jarak pendek yang mampu menyerang Korea Selatan dan rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk menyerang daratan AS.
Peluncuran hari Rabu adalah uji coba rudal jelajah pertama Korea Utara sejak 21 Maret, ketika dikatakan menembakkan dua rudal jelajah dari kapal selam. Bulan lalu, Korea Utara meluncurkan apa yang disebutnya empat rudal jelajah jarak jauh yang menunjukkan jangkauan potensial untuk menyerang target sejauh 2.000 kilometer (1.240 mil).
Pada hari Minggu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi uji coba rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan dari sebuah silo yang mungkin digali ke dalam tanah. Media pemerintah Korea Utara menyebut peluncuran itu sebagai simulasi serangan nuklir terhadap target Korea Selatan yang tidak ditentukan.
Sumber :