Tumpukan sampah mengotori jalan-jalan Paris ketika pekerja sanitasi di ibu kota Prancis memprotes kenaikan usia pensiun oleh Presiden Emmanuel Macron.
Pekerja sampah berencana melakukan pemogokan mereka hingga Senin – tiga minggu setelah pemulung kota memulai protes mereka dan melakukan blokade terhadap insinerator kota, menurut kantor berita Prancis.
Associated Press melaporkan bahwa lebih dari 9.000 ton sampah berjejer di jalan-jalan City of Light pada awal minggu ini.
“Saya beruntung tinggal di sini, tapi saya 200% di belakang orang-orang ini,” Vincent Salazar, seorang konsultan berusia 62 tahun yang tinggal di lingkungan kelas atas Left Bank, mengatakan kepada AP. “Mereka menciumnya sepanjang hari. Mereka harus mendapatkan pensiun dini.”
Dari #orang-orang sampah selalu masuk # memukul5.400 ton sampah yang tidak terkumpul di #Paris pic.twitter.com/52ixeva0h5
— Guillaume Asskari (@Gasskari) 12 Maret 2023
Tuan Macron menggunakan pasal konstitusional khusus untuk memberlakukan undang-undangnya tanpa pemungutan suara minggu lalu. Langkah itu kemudian ditegakkan setelah dua mosi tidak percaya mendukung pemerintah Senin, yang berarti bahwa usia pensiun untuk pekerja sanitasi meningkat dari 57 menjadi 59 dan untuk semua pensiunan lainnya meningkat dari 62 menjadi 64.
Presiden Prancis berpendapat bahwa menunda usia pensiun akan membuat negara lebih stabil secara finansial. Langkah tersebut sangat tidak populer di kalangan masyarakat Prancis.
Pemogokan telah mempengaruhi bisnis di sekitar kota, dengan beberapa restoran mengatakan mereka telah kehilangan setengah lalu lintas pejalan kaki mereka. Ada juga kekhawatiran tentang serangan tikus yang sudah parah di Paris menjadi lebih buruk karena tumpukan sampah masih ada, menurut Politico Europe.
• Kisah ini sebagian didasarkan pada laporan layanan kawat.
Sumber :